SERANG/POSPUBLIK.CO – Sempat dirawat di Rumah Sakit Sari Asih (SA) salah satu ulama di Kota Serang yang meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang Hari W Pamungkas saat dikonfirmasi wartawan lewat sabungan telepon, Jum’at (12/6/2020).
Informasi yang diterima, ulama berinisial AM (52) sempat dirawat di RS SA karena suspect bronchopneumia, ulama yang berasal dari Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang meninggal dunia dan terkonfirmasi Covid-19 pada Jumat (12/6/2020).
“Pada (11/6/2020) dilakukan swab dan meninggal pada (12/6/2020) serta dinyatakan positif Covid-19,” kata Hari.
AM merupakan salah seorang ulama yang memiliki pesantren dan santri di Sumur Pecung, Kota Serang. Selanjutnya pesantren itu akan dilakukan penyelidikan epidemologis.
“Riwayatnya itu belum dapat dari penyelidikan epidimologisnya, bagaimana riwayat tertularnya saya belum tahu, karena belum ada penjelasan masuk rumah sakit SA itu dengan keluhan penyakit komorbit, diabetes,” ujarnya.
“Akan di tracking semua nanti, pihak keluarga akan yang diutamakan, kemudian satu lingkungan itu menghasilkan angka yang signifikan atau tidak, tapi kalau misalnya hasilnya negatif semua ya berarti kan ga harus seluruhnya karena keluarga intinya saja negatif kan gitu,” terangnya
Prosesi pemakaman yang dilakukan, ujar dia, sesuai dengan berdasarkan protokol Covid-19. “Sebelum proses pemakaman dari mulai rumah sakit sudah saya ingatkan, kemudian pada saat di lapangan juga saya telepon gugus tugas untuk minta pemakaman berdasarkan Covid-19,” tegasnya.
Selain AM, Hari juga juga mengkonfirmasi bahwa dalam satu hari ini, ada 2 terkonfirmasi covid-19 yaitu berinisial JN (41) berjenis kelamin perempuan asal Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang.
“Swab pada tanggal 2 Juni 2020, Hasil Swab keluar dinyatakan positif pada tanggal 11 Juni 2020, dirujuk ke RSUD Banten. Suami JN bekerja di luar daerah atau zona merah dalam satu minggu dua kali pulang,” pungkasnya. (Jon)