SERANG/POSPUBLIK.CO – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Serang mengalami penurunan pada semester pertama ini akibat Pandemi Covid-19. Meski demikian, Pemkot mengklaim masih memegang kendali cash flow (arus kas) daerah.
Hal tersebut disampaikan Wachyu Budi Kristiawan kepada awak media usai mendampingi Wali Kota Serang menerima kunjungan dari pihak Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Selasa (16/6/2020).
“Sejauh ini masih dalam kendali kita soal cash flow, memang ada penurunan penerimaan PAD, itu lumayan berpengaruh,” kata Wachyu.
Kendati Wachyu belum bisa menyebutkan angka penurunan PAD di Kota Serang hingga berapa persen, namun ia menuturkan bahwa dalam satu semester, PAD Kota Serang ditargetkan mencapai 45 persen.
“Presentase penurunan PAD nanti nunggu akhir bulan saja, sekalian semester pertama. Perkiraan di akhir bulan atau di awal bulan Juli, supaya jadi pembanding semester satu ini dengan tahun lalu,” tuturnya.
Ia menjelaskan dengan target 45 persen pada semester pertama tahun ini, maka pada triwulan pertama harus sudah mencapai 20 persen, kemudian pada triwulan kedua diharuskan mencapai angka 25 persen.
“Jadi sampai bulan Juni ini harusnya 45 persen dari target pendapatan, tapi rasanya ada jenis pajak yg tidak sampai target, jadi target 45 persen itu sepertinya tidak tercapai,” ungkapnya.
Hal tersebut disebabkan di masa pandemi Covid-19 ini ada beberapa jenis pajak yang mengalami penurunan drastis. Sementara untuk serapan anggaran sendiri, ia tidak terlalu mengkhawatirkan.
“Seperti pajak hotel yang paling terlihat. Itu hampir smua Hotel di Kota Serang. Restoran juga ada beberapa, karena ada beberapa yang tutup sebelum bulan Juni, dan ada beberapa yang melayani take away. Untuk serapan saya ga terlalu risau, karena kemrin ada yang dipangkas, jadi cash flow kita terjaga,” pungkas Wachyu. (Jon)