SERANG/POSPUBLIK.CO – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamadiyah (PWPM) Provinsi Banten mendorong adat Baduy untuk menjadi sebuah aset dan warisan budaya Indonesia. Karena, adat Baduy dinilai memiliki keunikan tersendiri.
Pimpinan PWPM Provinsi Banten Mufrod Tama menginginkan, bahwa Ibu Pertiwi harus melestarikan dan menjaga adat Baduy sebagai aset dan warisan budaya.
“Banten memiliki berbagai macam keunikan tersendiri, nilai agama, serta warisan budaya yang sangat menarik untuk dijaga dan di lestarikan,” katanya kepada wartawan, Senin (13/7/2020).
Menurutnya, wilayah Baduy yang berada di Kabupaten Lebak, mengajarkan banyak nilai-nilai yang masih terjaga secara turun-temurun, serta juga memiliki pesan moral.
“Ada pesan moral yang sering terdengar dari masyarakat Baduy, yang berbunyi gunung tak diperkenankan dilebur, lembah tak diperkenankan dirusak, larangan tak boleh di rubah, panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung, yang bukan harus ditolak, yang jangan harus dilarang dan yang benar haruslah dibenarkan,” ujarnya.
Dari pesan tersebut, ujar dia, umat manusia harus konsisten menjaga alam semesta dari kerusakan tangan-tangan manusia yang serakah dan rakus.
Oleh sebab itu, PWPM Provinsi Banten mendukung untuk menjaga aset masyarakat adat Baduy dan menjadikan Baduy sebagai warisan atropologi, budaya dan sejarah yang wajib di lestarikan.
“Ketiga nilai kehidupan warisan leluhur masyarakat adat Baduy sangat bermakna dan bernilai dalam menjaga alam dan lingkungan,” pungkasnya. (Jon)