SERANG/POSPUBLIK.CO – Ancaman demonstrasi (aksi) dari ojek online (Ojol) terhadap kebijakan perpanjangan status Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya ditanggai santai Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Ia mengaku bahwa Kebijakan PSBB hakikatnya untuk menyelamatkan seluruh rakyat Banten dari penyebaran virus corona. Terhadap kondisi Ojol, ia menilai wajar karena masih masa pandemi Covid-19.
“Memang ini ada permasalahan dilematis khusunya Ojol, Kalau Ojol kan sudah ada aturannya dari pusat tidak boleh menarik penumpang dulu,” ucapnya saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Senin (13/7/2020) kemarin.
Andika Menyebut, penerapan PSBB jilid enam bukan atas dasar keputusan Pemprov Banten semata. Melainkan, atas permintaan dari Pemerintah Kabupaten Kota di Wilayah Tangerang Raya.
“Ini upaya pemerintah untuk bagaiamana menjaga keselamatan warga termasuk kami juga sedang berusaha menguatkan perekonomian masyarakat melalui penguatan bantuan pemerintah,” katanya.
Saat ini, ujar Andika, PSBB jilid enam tidak mengedepankan penutupan ruang-ruang publik seperti penerapan PSBB pada masa awal. “Justru sekarang sudah ada pelonggaran-pelonggaran terkait penguatan ekonomi. Rumah ibadah sudah dibuka dengan protap kesehatan, terus juga mal tempat perbelanjaan sudah dibuka,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Banten Gograber Indonesia Anang Alimudin mengaku saat ini seluruh Ojol sangat keberatan atas kebijakan yang digulirkan oleh Gubernur Banten.
“Ada gejolak di bawah bagi para Ojol, karena dengan PSBB ini kami tidak bisa menarik penumpang,” Pungkasnya.(Moch)