SERANG/POSPUBLIK.CO – Transisi Sekolah Online di masa pandemi corona tak sepenuhnya berjalan mulus. Pasalnya, kecenderungan penggunaan media sosial (Medsos) menimbulkan faktor baru bagi anak. Sebab, dinilai tren kasus kekerasan anak bermula dari penyalahgunaan medsos.
Anggota Komisi II DPRD Banten Nurul Wasiah mendorong, seluruh orang tua untuk memberikan edukasi serta pengawasan terhadap penggunaan media sosial (Medsos) anak guna menghindari perubahan prilaku anak.
“Pondasi utama dimasa pandemi ini adalah keluarga, maka perlu pengawasan ketat orang tua kepada anak-anaknya,” ucapnya saat ditemui di gedung DPRD Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (29/7/2020).
Menurutnya, Pemerintah harus menghapus seluruh konten-konten medsos yang tidak layak diakses oleh anak agar generasi bangsa ini bisa diselamatkan dari dampak negatif penggunaan medsos.
“Mohon sih diupayakan untuk menghapus konten-konten yang tidak layak, walapun ini sulit tapi saya berfikir bahwa Insha Allah semua bisa dilakukan, semua pihak harus merasa memiliki terhadap anak-anak ini,” katanya.
Selain itu, politisi perempuan dari fraksi PKS itu menegaskan proses pembelajaran anak harus melibatkan pengawasan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dengan begitu, kata dia, pendidikan spiritual anak dapat menumbuhkan pola pikir positif anak dalam menentukan mana yang baik dan tidak baik.
“Anak-anak dimasa pandemi ini harus mendapatkan masukan-masukan bukan hanya yang bersifat pendidikan formal tapi agamanya juga loh,” tegasnya.
Tak hanya itu, Ketua Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspa) itu juga menegaskan pemerintah wajib menegakan hukum terhadap pelecehan atau kekerasan perempuan dan anak agar menimbulkan efek jera bagi pelaku. “Hukum ini perlu ditegakan seadil-adilnya, supaya anak dapat terlindungi,” ungkapnya.
Dewan asal daerah pemilihan (Dapil) Pandeglang ini pun berharap selain kesadaran hukum yang harus ditingkatkan pun pengawasan dari keluarga terhadap kegiatan proses belajar anak dirumah harus diperketat.
“Keluarga dan orang tua harus lebih ditingkatkan pengawasan kepada anak-anak, karena pondasi pendidikan itu adalah dirumah,” tandasnya. (Moch)