SERANG/POSPUBLIK.CO – Ancaman resesi ekonomi nasional diprediksi bakal mempengaruhi keberlangsungan pembangunan di wilayah Provinsi Banten. Bahkan, ancaman resesi ekonomi itu membuat ekonomi daerah sulit setelah dihantam Covid-19.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengakui, kondisi ekonomi sedang menyusut tajam, bukan hanya di Banten, bahkan hampir di seluruh wilayah di tanah air mengalami persoalan yang sama sehingga pemerintah pusat menunda berbagai rencana pembangunan prioritas.
“Pembangunan prioritas ini kan banyak, baik itu kapasitas infrastruktur dan yang lainnya,” ucapnya saat ditemui di Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (11/8/2020).
Menurutnya, dampak Covid-19 telah menghancurkan seluruh sektor pendapatan daerah, termasuk pajak kendaan bermotor yang terjun bebas.
“Tulang punggung pendapatan kita ini dari pajak kendaraan bermotor, sedangkan di masa Covid-19 ini pendapatan juga menukik, daya beli masyarakat semakin menurun,” katanya.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam rangka penguatan anggaran daerah.
“Pertama, kapasitas kebijakan anggaran yang difokuskan pada penanganan Covid-19. Kedua, pemerintah pusat dapat mendorong kebijakan anggaran untuk Pemprov Banten dalam prioritas pembangunannya. Ketiga, berkoordinasi terkait penanganan Covid-19,” ungkapnya.
Andika pun berharap pandemi covid-19 segera berakhir agar seluruh pembangunan dapat terlaksana serta masyarakat kembali dalam kondisi aman.
“Alhamdulillah saat ini kita sudah masuk peringkat ketiga keluar dari episentrum penyebaran Covid-19,” tandasnya. (Moch)