SERANG/POSPUBLIK.CO – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengingatkan untuk tidak menerapkan sekolah tatap muka secara terburu-buru. Penerapan sekolah tatap muka harus melalui kajian yang betul-betul mendalam.
Hal itu disampaikan WH usai mengikuti upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 secara virtual dari Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang (Senin, 17/8/2020).
“Harus dikaji betul, jangan main-main. Harus dipersiapkan infrastruktur, sarana dan prasarananya. Gurunya harus bebas dari Covid-19. Jangan sampai guru menjadi transmiter Covid-19,” katanya.
Ia mengatakan, meskipun saat ini Provinsi Banten berada pada posisi 14 rangking Covid-19 secara nasional, tapi Banten masih belum terlepas dari klaster-klaster baru dan aktivitas komiter warga Banten yang bekerja di Jakarta.
“Ini yang harus kita perhatikan. PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) kita perpanjang untuk menghindari serangan kedua,” ucap dia.
WH mengaku, turut merasakan suasana kebatinan masyarakat Banten karena tidak bisa maksimal dalam mengekspresikan peringatan Hari Kemerdekan ke-75 ini. Tapi, tetap melaksanakan tanpa mengurangi semangat dan jiwa perjuangannya untuk mengisi kemerdekaan.
“Semangat dan jiwa perjuangan untuk mengisi kemerdekaan demi mencapai kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. (Moch)