SERANG/POSPUBLIK.CO – Menjelang Musda KNPI Banten yang akan di gelar pada Oktober 2020 mendatang, muncul sederet nama-nama yang disinyalir bakal menjadi kandidat kuat calon Ketua KNPI Banten.
Salah satunya Daddy Hartadi yang mendeklarasikan diri untuk maju di kontestasi pemilihan ketua KNPI Banten. Pria yang masih menjabat Wakil Ketua Karang Taruna Kabupaten Serang itu merasa terusik ketika melihat kondisi pemuda terjebak dalam stagnasi kreatifitas, krisis ide serta gagasan besar lantaran terbawa arus dengan mengandalkan seluruh bantuan pemerintah.
Oleh sebab itu, Daddy yang mengusung jargon ‘KNPI Banten Tangguh’ sebagai wujud ketangguhan pemuda terpancar dari pemuda-pemuda berkarakter pejuang. Sehingga, ia menawarkan gagasan membangkitkan pemuda pejuang dalam wadah organisasi pemuda.
“Pemuda pejuang harus dilahirkan, dan ditempa kembali. Yaitu pemuda yang selalu tidak ragu untuk mengambil posisi sebagai pelopor, dan bersifat solutif dalam menjalani tanggung jawab mengisi pembangunan. Pemuda pejuang bukanlah pemuda yang cepat puas, dan harus berani keluar dari zona nyaman. Sebagai aktualisasi pemuda yang gemar memberi solusi,dan mau menderita untuk kemaslahatan”, katanya saat dikonfirmasi lewat sambungan seluller, pada Kamis (24/9/2020).
Daddy yang dikenal sebagai aktivis lingkungan, dan aktif diberbagai organisasi kepemudaan kembali menegaskan, pemuda adalah pelopor untuk membawa perubahan terhadap daerah sekalipun harus mendekam dalam penderitaan.
Mahasiswa pasca sarjana itu menuturkan demi berkembangnya kepemudaan dalam kancah pembangunan nasional, maka memerlukan pemimpin yang visioner serta siap menderita untuk mencapai tujuan organisasi.
“Memimpin adalah menderita, bukan soal kalah menang untuk menjadi ketua KNPI Banten. Tapi siapa yang mau menderita untuk tercapainya tujuan organisasi, pastinya pemuda pejuang. Mari kita bahu-membahu merangkul semua untuk melahirkan kembali pemuda pejuang, agar kreatifitas dan ide tidak stagnan,” ungkapnya.
Daddy mengungkapkan, seiring perkembangan zaman pemuda justru terjebak dalam pragmatisme sehingga menumpulkan idealismenya. Untuk itu, kata dia, Pemuda harus kembali memahami esensi nilai-nilai sumpah pemuda sebagai fondasi untuk memperkukuh sejarah perjuangan pemuda.
“Agar pemuda tidak hanya dibuai oleh kemajuan zaman dengan berbagai kemajuan tekhnologi, namun Pemuda tetap bisa memelihara nilai-nilai yang terkandung dalam sumpah pemuda,” tandasnya. (Jejen)