SERANG/POSPUBLIK.CO- Ketua PDW NasDem Banten, Edi Ariadi menyebutkan, debat calon dalam kontestasi Pilkada di empat kabupaten/kota di Banten selalu menggulirkan isu-isu lama termasuk pengangguran dan kemiskinan.
“Ini kan adu argumen, adu visi misi, saya mikir mereka ada yang udah pengalaman, ada yang belum, tapi kan isu calon kepala daerah itu tenaga kerja lah, kemiskinan, pendidikan, itu saja. Kalau yang sudah ada, sudah bagus, dibikin lebih bagus,” ujar Edi Ariadi saat ditemui di Sekertariat Dpw Nasdem Banten, Kota Serang, Rabu (11/11/2020).
Secara umum, dikatakan Edi, Negara Indonesia merupakan negara tingkat kemiskinan tertinggi sehingga konsekuensinya pengangguran akan selalu menjadi andalan tawaran politik para calon.
“Isue kemiskinan itu harus terus digulirkan, kalau kita keluar dari Isue itu misalnya, kita miskin tapi ngga ada (dalam visi misi calon,red) untuk kegiatan pemberdayaan. Ya ngga bakal (menang,red) lah,” katanya.
Adapun isu baru, Edi menegaskan, kondisi pandemi corona serta resesi ekonomi akan dimanfaatkan para calon untuk meraup simpatik publik.
Kata Edi, saat ini alternatif untuk mengatasi Covid-19 hanya bisa menjalankan protokol kesehatan, karena vaksinnya belum didistribusikan swcara konkrit kepada rakyat.
“Isue soal covid-19 kan boleh, ngga ada masalah. Covid-19 itu kan vaksinnya ngga ada, jadi paling kita harus 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,red), paling tambah nutrisi biar imunnya (rakyat,red) lebih bagus,” ungkapnya.
Edi mengungkapkan, NasDem dibanten berkoalisi dengan tiga petahana yakni Ratu Tatu, Ati Marliati, dan Irna Narulita, dengan begitu, Edi merasa petahana memiliki strategi politik lebih lihai daripada lawan politik alias calon baru muncul.
“Saya belum tau kekuatan survai masing-masing calon, pasti merka pasti udah punya senjata, Karena penglaman saya Incumbent itu udah tahu strateginya (memenangkan Pilkada,red),” pungkasnya. (Jen)