SERANG/POSPUBLIK.CO – Ratusan buruh yang terdiri dari berbagai elmen serikat pekerja menggelar aksi demonstrasi di halaman pendopo Gubernur Banten, Rabu (18/11/2020).
Dalam aksinya, mereka mendesak Gubernur Banten untuk menaikan Upah Minimum Kerja (UMK) 2021 se-Banten.
Salah seorang buruh dari Cilegon, Rudi Sahrudi menegaskan, jika UMK Banten 2021 tidak naik otomatis tidak akan ada kenaikan untuk UMK tahun berikutnya sehingga nasib akan semakin dikebiri.
“Kita tidak usah takut, buruh mati sekarang berjuang itu jihad, surga tempatnya bagi kita, ngga usah dikhawatirkan, kita ini pembela untuk kesejahteraan buruh,” cetus Rudi disela-sela orasi.
Selain itu, Rudi pun kecewa dengan Gubernur Banten, Wahidin Halim yang dinilai tidak pernah berpihak kepada kaum buruh, bertahun-tahun Wahidin Halim memimpin Banten.
Untuk itu, Rudi pun menyerukan seluruh elmen buruh harus tetap berada dalam garis perjuangan untuk kepastian UMK 2021.
“Jika UMK kita tak naik Bagimana yang dirumah anak istri tanggungjawab buruh, UMK jangan mau dikebiri lagi, berikan kewenangan daripada bupati waliktoan yang sudah merekomendasikan besaran UMK untuk Kabuapten kota,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Rudi pun membandingkan kepemimpinan Wahidin Halim dan kepemimpinan mantan Gubernur Banten yakni Ratu Tatu Chosiyah, menurutnya, dimasa kepemimpinan Tatu buruh selalu dimanjakan dengan berbagai regulasi-regulasi yang selalu berpihak kepada buruh.
“Harkat martabat buruh harus dihormati, Banten itu kekuatanya buruh, Guberjur dulu Jamanya bu Atut paling berani merevisi UMK untuk kesejahteraan buruh,” terangnya.
Meskipun Atut dirundung korupsi, Rudi menilai kepemimpinan Atut sangat berperan besar terhadap kesejahteraan buruh ketimbang Gubernur Banten sekarang Wahidin Halim.
“Ya meski bu Atut pernah korupsi tapi dia (Atut,red) Paling berani, Bu Atut bagi kami adalah pahlawan buruh,” paparnya.
Hal serupa dikatakan buruh asal Lebak, Sopian, mengatakan, Gubernur Banten (Wahidin Halim) harus berdiri diatas kepentingan buruh bukan diatas kepentingan pengusaha.
Sejauh ini, kata dia, buruh semakin tercekik dengan upah tak layak, terlebih di daerah Lebak UMK nya paling kecil se-Banten.
“Dengan hormat kepada gubernur hari ini kami minta kepastiannya UMK 2021 se Banten harus naik, kami dari lebak paling rendah, bilamana UMK tak naik bagaimana hidup saya, keluarga saya, anak-anak saya,” pungkasnya. (Jen)