SERANG/POSPUBLIK.CO – Jelang Pilkada serentak 2020 ternyata membawa berkah bagi para petugas pelipat surat suara untuk pemilihan bupati Serang pada 9 Desember mendatang. Hal tersebut mereka akui lantaran sulitnya di tengah pandemi Covid-19 ini untuk mencari pekerjaan.
Muhammad Ma’mun (28) warga Lingkungan Kelebut, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya ini mengaku senang dengan melakukan pekerjaan melipat surat suara, meskipun upah yang relatif minim namun tidak memutuskan semangatnya untuk mengais rizki dari kertas-kertas tersebut.
“Ya seneng aja sih lumayan juga ngisi waktu kosong saya sama temen-temen yang lain disini,” ujarnya, Senin (30/11/2020).
Ia mengatakan, dirinya dibayar hanya sebesar Rp 50 ribu per satu dus surat suara yang berisi 2000 lembar tersebut.
“Kalo gak salah di bayar sama koordinator nya itu dibayar Rp 50 ribu per karton nya tuh,” katanya.
Meskipun di bayar relatif kecil, dirinya tak luput dari bersyukur atas apa yang di kerjakannya. Terlebih, kata dia, di masa pandemi Covid-19 ini semakin menyulitkan ekonomi keluarga.
“Alhamdulillah aja saya terbantu dengan ini, bersyukur juga kan, apalagi ada virus begini makin susah ekonomi keluarga,” tuturnya.
Ma’mun yang sudah bekerja menjadi petugas pelipat surat suara tahun 2016 itu bersama 44 petugas lainnya itu harus menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga 4 Desember mendatang, dengan melipat 1,164.000 surat suara atau sekitar 583 dus. (Rul)