SERANG/POSPUBLIK.CO – Banjir yang menggenangi Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang terjadi sejak kamis (4/11) lalu, tak berselang lama banjir susulan pun kembali menimpa warga pada Ahad hingga Senin (7/12) pagi, lantaran curah hujan tinggi mengakibatkan bendungan Pamaryan meluap.
Salah seorang Warga Tengkurak, Nurani (45) menceritakan, banjir sudah dua hari tidak kunjung surut warga pada ketakutan lantaran bendungan Pamarayan semakin meluap otomatis karena Tengkurak hilir pamarayan maka akan terdampak banjir besar.
“Banjir pertama itu terjadi 2 hari yang lalu (4/1) cuma airnya masih kecil terus surut lagi airnya mas, Nah dua hari ini langsung banjir lagi, Sekarang lebih tinggi genangan airnya, ” katanya saat ditemui di kediamanya Kampung Tengkurak, Senin 7 Desember 2020
Nurani mengakui, pihaknya telah mengevakuasi keluarga berikut anak-anaknya ke tempat yang terbilang ama karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan.
“kasur perabotan rumah kita angkutin semua ketempat aman, kita kan takut banjir susulan yang lebih besar,” terangnya.
Selain itu, Nani pun merasa cemas dengan masuknya binatang-binatang berbahaya kepermukiman yang dapat mengancam keselamatan warga.
“Anak-anak saya pada takut ada ular, kan biasanya kalau banjir disini ada ular, terus tadi pagi juga ada biawak besar,” ujarnya.
Kendati demikian, lanjut dia, masih terdapat sebagian warga yang memilih bertahan di rumah ketimbang mengungsi keluar, alasanya, kata dia, karena rumah warga masih bisa ditempati untuk sekedar tidur sebagai uapaya menjaga rumah.
“Untuk tidur dirumah aja, masih ada ruang yang belum digenangi air, kalau Kita harus nginep-nginep gitu ngga kerasan pengennya dirumah sendiri aja,” tandasnya.
Terakhir, Nurani pun berharap pemerintah tanggap bantuan makanan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga yang terdampak. (*/Zein)