SERANG/POSPUBLIK.CO – Bencana banjir dan longsor yang menerjang puluhan Kecamatan di Kabupaten Lebak, Minggu (6/12) kemarin menyeret dua orang terbawa arus hingga dikabarkan satu diantaranya meninggal dunia.
Kepala BPBD Banten, Nana Suryana membenarkan satu dari dua orang yang hilang terbawa arus banjir Lebak sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Meski demikian, Nana mengaku belum bisa memberikan pembuktian sepenuhnya karena pada saat ditemukan korban hanya terdapat bagian potongan tanganya saja, sementara bagian tubuh lainya sampai saat ini masih dalam proses pencarian tim petugas gabungan.
“Yang satu (korban hanyut) ditemukan hanya potongan tangan saja, yang sebagian lainnya belum ditemukan, masih dilakukan pencarian oleh tim Basarnas dan Tim terkait,” katanya kepada awak media saat ditemui di BPBD Banten, Kota Serang, Selasa (8/12/2020).
Nana menerangkan, peristiwa korban hanyut itu terjadi pada saat seorang Santeri disalah satu pondok pesantren (Ponpes) di kecamatan Malimping sedang berenang di kali danau lalu diterjang banjir sehingga terbawa arus setelah beberapa hari tidak ditemukan akhirnya bagian potongan tubuhnya ditemukan di Bayah.
Sedangkan, kata Nana, korban lain warga Cipanas pada saat banjir melakukan penyebrangan sehingga hanyut terbawa arus, namun waktu ditemukan masih hidup.
“Jadi informasi sampai saat ini ada dua korban hanyut,” ujarnya.(jen)